Ketika saya masih kecil, teman - teman saya sering bertanya, “Kamu sudah sarapan?”
Saya dengan bangga akan bilang, “Sudah.” Ketika guru SD saya mendengar
hal itu, beliau langsung memuji kebiasaan sarapan yang sudah
diterapkan orangtua saya sejak kecil.
Pertanyaan yang sering muncul di otak saya saat itu adalah “Mengapa butuh sarapan? Teman - teman saya masih bisa bermain tanpa sarapan.” Dan, jawaban itu saya temukan di beberapa artikel beberapa tahun kemudian. Artikel tersebut ditulis berdasarkan wawancara dengan dokter gizi salah satu rumah sakit di Jakarta, dr Ekky M Rahardja.
Pertanyaan yang sering muncul di otak saya saat itu adalah “Mengapa butuh sarapan? Teman - teman saya masih bisa bermain tanpa sarapan.” Dan, jawaban itu saya temukan di beberapa artikel beberapa tahun kemudian. Artikel tersebut ditulis berdasarkan wawancara dengan dokter gizi salah satu rumah sakit di Jakarta, dr Ekky M Rahardja.
Sarapan sangat disarankan para dokter untuk kita lakukan sebelum memulai rutinitas kita. Mengapa? Sarapan berfungsi untuk meningkatkan produktivitas kita serta memaksimalkan kinerja sistem pencernaan kita. Setelah makan malam, sistem pencernaan kita istirahat cukup lama. Akibatnya, enzim - enzim pencernaan kita juga istirahat.
Dengan sarapan, enzim yang terlelap tadi akan dirangsang sehingga dapat mencerna makanan yang masuk pada tubuh. Jika enzim dipuasakan dan baru dirangsang saat makan siang, ada beberapa enzim yang tidak akan bekerja maksimal. Beberapa zat makanan yang masuk dalam tubuh tidak akan diubah menjadi molekul - molekul yang bisa diserap usus.
Akibatnya, zat tersebut tidak tercerna dan membusuk di usus. Lebih buruk lagi, zat - zat tersebut akan berubah menjadi racun dalam tubuh.
Sarapan juga meningkatkan produktivitas otak kita. Otak membutuhkan energi untuk bekerja, layaknya organ tubuh yang lain. Energi hanya didapatkan dari proses pembakaran glukosa yang ada dalam makanan. Nah, jika tidak ada makanan yang masuk, bagaimana cara otak mendapatkan energi? Maka, dibutuhkanlah sarapan untuk itu.
Bagaimana dengan menu sarapan yang sehat? Ahli gizi Sigrid Gibson mengatakan bahwa menu sarapan terbaik adalah sereal sederhana. Sereal merupakan sumber kalsium terbaik yang tinggi, serta mengandung nutrisi lain seperti serat, protein dan karbohidrat. Dengan mengkonsumsi sereal, kita akan cenderung mengkonsumsi lemak dan makanan manis lebih sedikit pada siang harinya.
Makan sereal saja pasti akan bosan. Untuk variasi menu sarapan, Anda dapat memilih beberapa menu yang disarankan ahli gizi berikut.
1. Telur
Telur dapat dimasak dengan berbagai variasi. Anda dapat memilih membuatnya menjadi telur ceplok atau omellete. Agar lebih mengenyangkan, telur dapat ditambahkann keju dan ham serta menjadikannya sandwich telur.2. Pancake
Pancake biasanya dihidangkan dalam menu hotel. Anda juga dapat menyajikannya di rumah Anda untuk menu sarapan keluarga. Untuk mengurangi kalori, Anda dapat mengganti mentega dan sirup dengan buah segar.
3. Roti Bakar
Roti bakar juga menjadi salah satu menu yang disarankan para ahli gizi untuk menu sarapan. Kandungan karbohidratnya membuat roti bakar dapat memberikan energi bagi tubuh. Hanya saja, jika Anda ingin mengurangi kalori, jangan menambahkan mentega terlalu banyak.
4. Salad Buah
Buah juga dapat memberikan energi bagi tubuh Anda. Pilih buah - buah favorit Anda dan jadikan sebagai hidangan lezat di meja makan Anda. Vitamin dan serat akan masuk dalam tubuh Anda.
5. Jus Buah
Jus juga sebaiknya tersedia di pagi hari bersama dengan hidangan Anda. Jus dapat menggantikan kopi. Energi yang ada pada jus tidak kalah dengan yang terkandung dalam kopi.
Sudah tahu manfaat sarapan dan menu - menunya yang sehat bukan? Mari kita biasakan untuk sarapan mulai dari sekarang!
sumber:apasih,com
yup makasih ya infonya kawan (:
BalasHapus